Jumat, 11 Oktober 2013

PENGERTIAN KARYA TULIS ILMIAH

·        Pengertian Karya Tulis Ilmiah
Banyak tulisan yang beredar sekarang ini, lebih-lebih di internet. Namun demikian, mungkin
tidak banyak yang merupakan Karya Tulis Ilmiah (KTI). Secara sederhana, pengertian Karya
Tulis Ilmiah dapat dijabarkan dari kata-kata “Karya”, “Tulis”, dan “Ilmiah”.

“Karya” mengandung pengertian hasil dari gagasan dan upaya sendiri baik yang bersifat invensi (penemuan) maupun perumusan yang baru dari yang sudah ada, sehingga bukan merupakan gagasan dan upaya orang lain.

“Tulis” mengandung arti bahwa gagasan dan upaya tersebut diwujudkan dalam bentuk bahasa tulis, bukan yang lain seperti benda (patung), alat dengar, atau yang lainnya.

“Ilmiah” mengandung arti bahwa gagasan dan upaya tersebut merupakan hasil dan kegiatan
yang didasarkan teori dan/atau fakta serta dianalisis dengan cara yang dapat dipertanggungjawabkan.

Beberapa definisi berikut dapat mewakili apa yang disebut dengan Karya Tulis Ilmiah. KTI merupakan karya tulis yang menyajikan gagasan, deskripsi atau pemecahan masalah secara
sistematis, disajikan secara objektif dan jujur, dengan menggunakan bahasa baku, serta didukung oleh fakta, teori, dan atau bukti-bukti empirik. (Wardani,dkk, 2007). Secara sederhana, Suharjono (2006) menyatakan bahwa KTI dapat diartikan sebagai laporan tertulis tentang (hasil) suatu kegiatan ilmiah.

·        Karakteristik Karya Tulis Ilmiah dan Indikatornya
Walaupun berbeda-beda dalam bentuk, isi, (dan tentu saja angka kreditnya), namun semua KTI memiliki kesamaan sebagai tulisan ilmiah, yaitu:
1. Hal yang dipermasalahkan berada pada kawasan pengetahuan keilmuan.
2. Kebenaran isinya mengacu pada kebenaran ilmiah.
3. Kerangka sajiannya mencerminkan penerapan metode ilmiah.
4. Tampilan fisiknya sesuai dengan tata cara penulisan karya ilmiah. (Suharjono, 2006).

Karakteristik sebuah KTI dapat dikaji dari minimal empat aspek, yaitu struktur sajian, komponen dan substansi, sikap penulis, serta bahasa tulisan. (Wardani,dkk, 2007).

Struktur sajian KTI sangat ketat, paling pokok terdiri dari bagian awal (pendahuluan), bagian inti (pokok pembahasan), dan bagian akhir. Bagian awal merupakan pengantar ke bagian inti, bagian inti merupakan sajian gagasan pokok yang ingin disampaikan yang dapat terdiri dari beberapa subbagian. Sementara bagian penutup merupakan simpulan pokok pembahasan serta rekomendasi penulis tentang tindak lanjut gagasan tersebut.

Komponen KTI bervariasi sesuai dengan jenisnya, namun semua karya ilmiah mengandung
pendahuluan, bagian inti, penutup, dan daftar pustaka. Artikel ilmiah yang dimuat dalam jurnal umumnya mempersyaratkan adanya abstrak.
Objektivitas merupakan sikap penulis dalam KTI. Cirinya antara lain tidak memihak (impersonal), menggunakan bahasa pasif, dan yang pasti berdasarkan data valid dan analisis yang tepat-rasional.

Bahasa yang digunakan dalam KTI haruslah menggunakan bahasa baku (EYD dalam Bahasa
Indonesia) yang tercermin dari pilihan kata/istilah, dan kalimat-kalimat yang efektif dengan
struktur yang baku.

Suharjono (2006) menyatakan, sebuah KTI memenuhi syarat sebagai sebuah hasil pengembangan profesi jika memenuhi kriteria “APIK”, yaitu Asli, Perlu, Ilmiah, dan Konsisten.

1. Asli
Karya tulis ilmiah itu haruslah merupakan karya diri si penulis, bukan karya orang lain,
bukan pula dibuatkan oleh orang lain, atau menggunakan karya orang lain. KTI yang tidak asli dapat terindentifikasi antara lain melalui adanya indikasi bahwa tulisan itu skripsi, penelitian atau karya orang lain, adanya lokasi dan subjek yang tidak konsisten, waktu pelaksanaan yang tidak sesuai, data yangtidak konsisten, tanggal yang tidak konsisten, dan lain-lain.

2. Perlu
KTI seharusnya merupakan hasil sebuah usaha pemecahan masalah yang diperlukan oleh penulis dalam pengembangan profesi. Oleh karena itu, haruslah jelas manfaatnya bagi guru, siswa atau sekolah. KTI yang tidak perlu dapat terlihat dari masalah yang dikaji terlalu luas, tidak langsung berhubungan dengan usaha pengembangan profesi, tidak jelas manfaatnya, sudah jelas pemecahannya, dan tidak termasuk macam KTI yang dipersyaratkan untuk pengembangan profesi.

3. Ilmiah
Sebagai karya ilmiah, KTI haruslah mengkaji permasalahan di khasanah keilmuan, menggunakan kriteria kebenaran ilmiah (tidak didasarkan pada praduga, mitos, akal sehat, atau asumsi), menggunakan metode ilmiah (umumnya memuat dugaan teoritis dan uji empiris), dan memakai tatacara penulisan ilmiah. Selain tidak memenuhi beberapa kriteria di atas, suatu KTI yang tidak ilmiah juga terindikasi oleh tidak jelasnya rumusan masalah, landasan teori yang tidak sesuai, data yang tidak relevan dan tidak valid, analisis yang tidak sesuai, serta kesimpulan yang tidak sesuai atau tidak menjawab rumusan masalah.

4. Konsisten
Permasalahan yang diangkat dalam KTI haruslah sesuai dengan kompetensi si penulis sebagai seorang guru, dan sesuai pula dengan tujuan penulis untuk pengembangan profesinya sebagai guru dan terkait dengan dunia pendidikan. Menurut Wardani,dkk (2007) terdapat empat hal yang tabu bagi seorang penulis ilmiah yaitu mengakui tulisan orang lain, menukangi, menutupi kebenaran dengan sengaja, dan menyulitkan pembaca. Sementara faktor yang mempengaruhi kualitas tulisan ilmiah dilihat dari penggunaan bahasa adalah pemilihan kata yang tepat, pendefinisian yang tepat, dan penulisan yang singkat. Selain itu, tulisan ilmiah yang komunikatif dapat dihasilkan dengan memperhatikan gaya menulis, penyampaian ide, dan ekspresi.


referensi:
modul diklat online P4TKMatematika

Rabu, 02 Oktober 2013

Variabel Dalam Matematika



PENGERTIAN VARIABEL DALAM MATEMATIKA

Di dalam matematika, variabel adalah nilai yang dapat berubah dalam suatu cakupan soal atau himpunan operasi yang diberikan. Sebaliknya, konstanta adalah nilai yang tidak berubah, meskipun seringkali tidak diketahui atau tidak ditentukan.[1] Konsep konstanta dan variabel adalah fundamental bagi banyak cabang matematika dan terapannya. Suatu "konstanta" dalam konteks ini janganlah dikaburkan dengan konstanta matematika, yakni suatu bilangan tertentu yang tidak bergantung kepada cakupan soal yang diberikan.

Ada juga ypengertian:

Variabel adalah lambang pengganti suatu bilangan yang belum diketahui nilainya dengan jelas. Variabel disebut juga peubah. Variabel biasanya dilambangkan dengan huruf kecil a, b, c, … z.
Koefisien pada bentuk aljabar adalah faktor konstanta dari variabel pada bentuk aljabar. Pada Contoh 1 terdapat tiga buah variabel, yaitu x, y dan z. Angka 2 adalah koefisien dari variabel x, angka 5 adalah koefisen dari variabel y dan koefisien dari variabel z adalah 1.
Suku dari suatu bentuk aljabar yang berupa bilangan dan tidak memuat variabel disebut konstanta.

Ada lagi pegertiannya...

variabel atau peubah yang merupakan tanda kriteria
Yang digunakan menyatakan unsur
suatu himpunan pengganti dalam ranah aritmatika.


Sumber:
http://id.wikipedia.org/wiki/Variabel_%28matematika%29